Senin, 22 Oktober 2012

Makalah Diksi (Pilihan Kata)


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kata merupakan satu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional. Maksudnya, kata memiliki komposisi tertentu, baik secara fonologis maupun morfologis, dan secara relatif memiliki distribusi yang bebas, yaitu dapat digunakan sesuai dengan kepentingan. Kata-kata itu dapat ditata dalam suatu konstruksi yang lebih besar sesuai dengan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa.
Konstruksi yang demikian akan terlihat dalam proses komunikasi, akan tetapi yang sangat penting dari penataan kata-kata itu ialah pengertian (sense) yang tersirat dari penggunaan kata tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam komunikasi akan dapat saling memahami dan aktivitas komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar.
Pernyataan diatas mengisyaratkan bahwa tiap kata mngungkapkan suatu gagasan atau ide. artinya, kata merupakan media penyalur gagasan, hal ini sejalan dengan uraian keraf yang menyatakan bahwa semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banya ide atau gagasan yang dikuasai dan yang sanggup diungkapkannya.

B.   Rumusan Maslah
                  1)    Apa yang dimaksud dengan diksi?
                  2)      Apa peranan diksi dalam Penulisan Karya Ilmiah?
C.   Tujuan
            Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia dan menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, dan mudah dipahami pada setiap kata yang ingin disampaikan.

BAB II
PEMBAHASAN

D.         Pengertian Diksi atau Pilihan Kata
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Menurut Wikipidea, Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasikata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda.
Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai.
Didalam karangan ilmiah, kata yang digunakan harus berbentuk formal dan digunakan secara konsisten (taat asas). Oleh karena itu, pilihan kata dalam penulisan karangan ilmiah harus baik dan benar, sehingga makna yang diacunya tepat dan jelas.
Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu, seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata yang dapat mewakili gagasannya dengan tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Contoh :
1)      Kata pahit bersinonim dengan kata getir. Ketika ingin menggunakan kedua kata tersebut kita harus memperhitungkan konteksnya kata pahit dan getir berterima pada konstruksi pengalaman yang pahit dan pengalaman yang getir, tetapi tidak berterima pada konstruksi obat itu getir.
2)      Kata meneliti, menyelidiki, dan mendiagnosis secara praktis mengacu kepada aktifitas yang hampir sama, akan tetapi ketiga kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Maksudnya, masing-masing kata memiliki penggunaan yang berbeda sesuai dengan nuansa makna yang dikandungnya. Kata meneliti digunakan untuk menyebut aktifitas yang terencana, sistematis, dan menggunakan metode ilmiah. Hasil dari aktivitas ini dikomunikasikan dalam bentuk tertulis yang disebut dengan laporan penelitian.
            Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang mengacu kepada upaya-upaya  mencari bukti-bukti yang mendukung pernyataan seseorang. Aktivitas ini dilakukan oleh orang-orang yang berwenang menangani kasus hokum, seperti polisi. Produk dari aktivitas ini dikenal dengan hasil penyelidikan.
            Kata mendiagnosis terkait dengan aktivitas para medis-dokter-yang dilakukan atas dasar keluhan fasiennya. Aktivitas itu dilakukan dalam rangka menyimpulkan jenis penyakit yang diderita fasien melalui gejala-gejala yang dirasakan pasiennya atau indikator-indikator lain yang terlihat dari fisik pasien. Hasil dari aktivitas ini dikenal dengan diagnosis.
E.         Peran Diksi dalam Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah merupakan komunikasi antara penulis dan pembaca. Agar komunikasi itu efektif dan efisien, maka seorang penulis perlu berhati-hati dalam memilih kata, sehingga pembaca mampu mencerna kata atau rangkaian kata yang digunakan penulis untuk mengungkapkan gagasannya.
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Ketepatan
            Ketepatan dimaksudkan sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.
                  b.      Kesesuaian
   Kesesuain diartikan sebagai pilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.
Contoh :
            Kata Kamu, Anda,dan Saudara, merupakan kata-kata yang bersinonim, yaitu kata yang digunakan untuk menyebut lawan bicara, tetapi bukanlah sinonim mutlak. Nilai-nilai social menjadikan ketiga kata itu memiliki nuansa yang berbeda.
            Seperti :
            Saya sama besar dengan kamu.
            Saya sama besar dengan anda.
            Saya sama besar dengan saudara.




            Contoh paragraf:
1)      Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kami pun pulang tak lama kemudian.
2)      Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.
            Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.













BAB III
PENUTUP

F.          Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Dalam memilih kata, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat dari Diksi, yaitu :
a.       Ketepatan dalam pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.
b.       Kesesuaian pemilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 1994).
Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, ( Jakarta : Gramedia, 1994).



0 komentar:

Posting Komentar